HIKMAH
MEMPERINGATI NUZULUL QUR’AN
A.
Pendahuluan
Islam
itu tinggi dan tidak ada yang menandingi ketinggiannya.Salah satu maksud dari
konsep tersebut bahwa islam mempunyai ajaran fundamental yang bersifat
universal dan komperhensip yakni Al-Qur’an.
Al-Qur’an
tidak hanya disajikan untuk satu bangsa saja atau untuk satu masa saja
melainkan untuk seluruh umat manusia sepanjang masa yang ajarannya mencakup
segala persoalan hidup dan kehidupan manusia serta sanggup menyelesaikan
berbagai problema dengan adil dan bijaksana,baik yang menyangkut individu
maupun masyarakat dan sanggup membawa manusia ke aqidah dan akhlakul karimah
serta kebebasan berfikir yang benar.
Pernyataan
atas keistimewaan Al-Quran dan kesempurnaanya,baik dilihat dari segi keindahan
bahasa atau kedalaman isinya,tidak hanya diungkapkan oleh cendekiawan
muslim,melainkan disampaikan juga oleh cendekiawan barat seperti:
v JAMES
A.MICHENER
v HARRY
GAYLARD DORMAN
v JOHN
WILLIAM DRAPER
v JOSEPH
CHARLES MARDUS
v THOMAS
CARLYLE
v WASHINGTON
IRVINK
v GIBBON
v BUHRANI
v AMMANUAL
D.S
v H.A.R
GIBB dll
Oleh
sebab itu sebagai rasa ta’dhim,terhadap Al-Qur’an umat islam setiap tanggal 17
Ramadhan senantiasa memperingatinya.Sebetulnya peringatan Nuzulul Qur’an bukan
hal yang baru karena peringatan Nuzulul Qur’an ini telah berlangsung sejak
dulu. Maka kita selaku umat Islam yang hidup di era informasi dan globalisasi
sudah sepatutnya memikirkan hikmah yang tersurat dan tersirat dari peringatan
Nuzulul Qur’an.
Sebelum
sampai kepada pembahasan yang inti,terlebih dahulu harus di pahami tentang;definisi Al-Qur’an:Tahapan Turunnya Al-Qur’an;dan
cara Nabi Muhammad menerima Al-Qur’an setelah itu akan dibahas tentang hikmah memperingati Nuzulul Qur’an serta
peranan Al-Qur’an dalam Pembangunan.
B.Definisi Al-Qur’an
Berbicara
tentang definisi atau pengartian Al-Qur’an dapat dilihat dari dua segi:
a.
Lughah
Al-Qur’an menurut
bahasa(etimologi)adalah kata benda abstrak(masdar) dari kata kerja qoroa yang
berarti”Dia telah membaca”.Dari penjelasan itu maka Al-Qur’an berarti”Bacaan”
atau “ sesuatuyang dibaca dengan berulang-ulang”
b.
Istilah
Muhammad
‘Ali ash-Shabuni dalam bukunya “At-Tibyan fi”Ulumul Qur’an”memberikan definisi terhadap Al-Qur’an
sebagai berikut: Al-Qur’an adalah kalam Allah yang tidak ada
tandingnya;diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi dan
Rosul dengan perantaraan malaikat Jibril dan di tulis dalam mushaf-mushaf yang
kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir serta membaca dan
mempelajarinya merupakan suatu ibadah yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan
ditutup dengan surat An-Nas.
C.Tahapan
turunnya Al-Qur’an
Miftah
Farid dkk dalam bukunya “Al-Qur’an Sebagai Sumber Hukum Islam Yang Pertama”
mengatakan,”Al-Qur’an diturunkan Allah SWT melalui tiga tahapan yakni
sebagai berikut:
a.
Tahap pertama,Al-Qur’an
diturunkan ke Lauhul Mahfuzh
Pada
tahap ini,Al-Qur’an diturunkan dengan cara dan pada waktu yang tidak diketahui
kecuali oleh Allah sendiri dan oleh siapa yang mendapatkan ijin-Nya untuk
mengetahui beberapa perkara yang gaib.
b.
Tahap kedua,Al-Qur’an
diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baetul Izzah (langit dunia) pada malam
Lailatul Qoodar di bulan Ramadhan.Hal ini berdasarkan firman Allah dalam surat Ad-Dukhan ayat 7: Artinya:Sesungguhnya Kami
menurunkannya (Al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkati.
c.
Tahap ketiga,Al-Qur’an
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur’an
diturunkan pada tahap pertama dan kedua secara sekaligus,adapun pada tahap
ketiga ini,diturunkan secara berangsur-angsur,selama 23 tahun.sebagaimana Allah
berfirman dalam surat Al-Isra ayat 106: Artinya:Dan
Al-Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacanya
perlahan –lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.
Wahyu
pertama yang diterima Nabi Muhammad adalah beberapa ayat yang terdapat dalam
surat AL-Alaq pada tanggal 17 Ramadhan di Guha Hiro.Adapun wahyu terakhir yang
diterima oleh Nabi Muhammad adalah surat Al-Baqoroh ayat 281.
D. Cara Nabi
Muhammadbmenerima wahyu Al-Quran.
Nabi
Muhammad SAW menerima wahyu Al-Qur’an ini melalui dua cara ,yakni:
a.Secara Langsung
Penurunan
Al-Qura’an secara langsuk dilaksanakan Allah lewat dua metode yakni pertama
berupa bisikan dan kedua berupa kalam Ilahi dibalik tabir.
b.Secara tidak
langsung.
Maksudnya bahwa
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad lewat perantara malaikat Jibril
dengan memakai dua cara yakni:pertama:Jibril datang membawa wahyu seperti
gemerincing lonceng dengan bunyi yang amat keras,kedua Jibril datang membawa
wahyu dengan memperlihatkan dirinya sebagai seorang laki-laki.
E.Hikmah Memperingati
Nuzulul Qur’an
Adapun
hikmah yang dapat di petik oleh kaum Muslimin dari setiap peringatan
Nuzulul Qur’an diantaranya dapat di
simak dalam analisir di bawah ini :
1.Dengan
memperingati nuzulul Qur’an tingkatkan keimanan bahwa seluruh ayat dan makna
Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammas SAW
sebagai bukti nyata atas kenabian dan kerasulannya.
2.Dengan
memperingati Nuzulul Qur’an tingkatkan minat membacanya serta jadikanlah
Al-Qur’an sebagai salah satu sumber bacaan yang pertama dan utama.Seiring
dengan itu Nabi Muhammad bersabda:
Artinya:Barang siapa membaca satu hurup dari kitabulloh maka ia akan mendapat
satu kebaikan,dan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan.
Salah satu dampak positip bagi kesehatan
jiwa,dengan membaca Al-Qur’an adalah dapat menjernihkan pikiran yang semrawut
serta dapat menenangkan pikiran pikiran yang gelisah.Seiring dengan firman
Allah dalam surat Yunus ayat
57:Artinya:”Wahai manusia sungguh telah datang kepadamu pengajaran dari Tuhan-Mu
dan menyembuhkan apa yang dalam dada(hati)lagi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman.
3.Dengan
memperingati Nuzulul Qur’an tingkatkan pemahaman,penghayatan serta pengkajian
secara sungguh-sungguh terhadap kandungan Al-Qur’an.Sebab salah satu tujuan
Al-Qur’an diturunkan adalah sebagai sumber hidayah dan petunjuk bagi manusia.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Jatsiyah
ayat 20:Artinya”Al-Qur’an adalah pedoman bagi manusia,petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang berfikir”.
Bagi muslim ynag telah paham terhadap
kandungan Al-Qur’an akan dibukakan pintu rahmat Allah,sehingga ia dapat
hidayah.
Sebagai
mana Allah firmankan dalam surat Al-A’araf
ayat 204:Artinya:”Dan apabila dibacakan Al-Qur’an,maka dengarkanlah baik-baik
dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”.
Bertitik tolak dari pernyataan tersebut
maka bagi yang rajin membaca;mendengarkan bacaannya;mentadaburi isinya dan
mentafakuri kandungannya dengan penuh kesungguhan ikhlas untuk beribadah ke
hadirat-Nya,maka Allah akan memelihara imannya sehingga terjaga hati dan
jiwanya dari kecenderungan kepada kekafiran di dalam segala bentuknya.
4.Dengan
memperingati Nuzulul Qur’an,kita wujudkan;praktekkan ajaran-ajaran Al-Qur’an
dalam kehidupan sehari-hari,sebab yang termasuk di dalam Al-Qur’an bukanlah
sekedar ilmu dan pengetahuan,melainkan
nilai-nilai tentang hidup dan
kehidupan yang menuntut kepada pengamalannya.Sudah tentu untuk merealisasikan ajaran
Al-Quran ini banyak hambatan dan tantangannya,maka kesabaran merupakan salah
satu kunci untuk dapat melaksanakannya,sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Al-Insan ayat 24 :Artinya:”Bersabarlah
engkau didalam menjalankan hukum dari Tuhanmu dan janganlah engkau mengikuti
orang berdosa dan yang kufur”.
5.Dengan
memperingati Nuzulul Qur’an,tingkatkan dakwa Al-Qur’an yakni menyeru umat,baik
laki-laki maupun perempuan di dalam pelbagai situasi dan keadaan supaya mereka
mengenal dan mahir membaca Al-Qur’an,mengerti dan memahami nilai yang
dikandungnya,dan membuahkan nilai-nilai tadi dalam amal perbuatan.Dakwah ini
merupakan tugas suci yang merupakan refleksi dari rasa cinta dan kasih sayang
terhadap sesama manusia sekaligus sebagai bukti nyata dari keimanan sejati
seseorang,sebagaimana Allah
berfirman:Artinya: “Kamu sekalian adalah sebaik-baiknya umat yang dilahirkan
diantara manusia,kamu mengajak kepada kebaikan,mencegah dari kemungkaran”. (Ali
Imran:110)
F.Peranan Al-Qur’an dalam Pembangunan
Al-Quran
sebagai sumber hukum islam yang pertama dan utama telah meletakkan prissip-prinsip
dan pokok-pokok ajaran dalam segala bidang hidup dan kehidupan manusia
diantaranya dapat disimak dalam analisir di bawah ini:
1. Al-Quran
mendorong manusia untuk senantiasa memlihara,menjaga dan memanfaatkan serta
memakmurkan alam sehingga dapat di rasakan manfaatnya oleh manusia. Seiring
dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah
ayat 30 :Artinya,”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat,”Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.
2. Al-Qur’an
mengandung ajaran yang seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat sebab dunia
ini sebagai jembatan ke akhirat dan prestasi di dunia ini menentukan harkat dan
martabat seseorang nanti di akhirat.Sebagaimana Alloh berfirman dalam surat Al-Qoshosh ayat 77 sebagai berikut:Artinya:”Dan
carilah apa-apa yang telah di anugerahkan Allah kepadamu(kebahagiaan) Negeri
Akhirat,dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari duniawi”
3.
Al-Qur’an mendorong
umat manusia untuk senantiasa hidup dinamis,optimis,kritis dan kreatif dalam
merekayasa masa depan yang lebih cerah dan lebih baik.Sebagaimana Allah
berfirman dalam surat Ar-Ra’ad ayat
16:Artinya”Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan mereka sendiri “.
Dan beberapa contoh prinsip-prinsip
dan pokok-pokok ajaran Al-Quran yang tersebut di atas,maka sudah nampak jelas
bahwa salah satu peranan Al-Quran terhadap pembangunan adalah sebagai berikut:
1. Al-Quran
menjadi sumber motivasi dan inspirasi agar umat Islam Indonesia ikut serta
bahkan menjadi promotor dalam melaksanakan pembangunan,baik pembangunan
materiil maupun sepirituil.
2. Al-Quran
menjadi pembimbing,pembina umat manusia sebagai subyek sekaligus sebagai
obyek dalam pembangunan,sehingga
pelaksanaan pembangunan ini mendapat rahmat serta perlindungan dari Allah SWT.
3. Al-Qur’an
dapat menjadi salah satu nara sumber
pokok untuk meningkatkan kualitas manusia yang berakhlak mulia, baik kepada
khalik maupun kepada sesama makhluk.
4. Al-Qur’an
menjadi filter untuk menjaring serta menyeleksi berbagai pengaruh dari luar
yang tidak sesuai dengan watak kepribadian Bangsa Indonesia,sehingga Bangsa
Indonesia selamat dari isme-isme yang akan merusak mental,serta isme-isme yang
berdampak negatip terhadap kelangsungan pembangunan.
Bertitik
tolak dari pernyataan tersebut di atas,betapa agungnya Alloh SWT yang telah
menurunkan Al-Qur’an,maka dengan memperingati Nuzulul Qur’an dapat mengetuk
hati kaum muslimin untuk senantiasa membacanya;mempelajari serta mengamalkan
ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari sehingga tujuan pembangunan
Nasional yakni:Mewujudkan masyarakat adil makmur di bawah perlindungan Allah
SWT dapat terwujud dan dirasakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia.aamiin.......................
Manusia
tempatnya hilaf dan lupa ,kesempurnaan hanya milik Alloh semata,mohon maaf jika
ada salah huruf atau penulisan.terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar