Sabtu, 05 Juli 2014

HIKMAH MEMPERINGATI NUZULUL QUR’AN

HIKMAH MEMPERINGATI NUZULUL QUR’AN
A.    Pendahuluan
Islam itu tinggi dan tidak ada yang menandingi ketinggiannya.Salah satu maksud dari konsep tersebut bahwa islam mempunyai ajaran fundamental yang bersifat universal dan komperhensip yakni Al-Qur’an.
Al-Qur’an tidak hanya disajikan untuk satu bangsa saja atau untuk satu masa saja melainkan untuk seluruh umat manusia sepanjang masa yang ajarannya mencakup segala persoalan hidup dan kehidupan manusia serta sanggup menyelesaikan berbagai problema dengan adil dan bijaksana,baik yang menyangkut individu maupun masyarakat dan sanggup membawa manusia ke aqidah dan akhlakul karimah serta kebebasan berfikir yang benar.
Pernyataan atas keistimewaan Al-Quran dan kesempurnaanya,baik dilihat dari segi keindahan bahasa atau kedalaman isinya,tidak hanya diungkapkan oleh cendekiawan muslim,melainkan disampaikan juga oleh cendekiawan barat seperti:
v  JAMES A.MICHENER
v  HARRY GAYLARD DORMAN
v  JOHN WILLIAM DRAPER
v  JOSEPH CHARLES MARDUS
v  THOMAS CARLYLE
v  WASHINGTON IRVINK
v  GIBBON
v  BUHRANI
v  AMMANUAL D.S
v  H.A.R GIBB dll
Oleh sebab itu sebagai rasa ta’dhim,terhadap Al-Qur’an umat islam setiap tanggal 17 Ramadhan senantiasa memperingatinya.Sebetulnya peringatan Nuzulul Qur’an bukan hal yang baru karena peringatan Nuzulul Qur’an ini telah berlangsung sejak dulu. Maka kita selaku umat Islam yang hidup di era informasi dan globalisasi sudah sepatutnya memikirkan hikmah yang tersurat dan tersirat dari peringatan Nuzulul Qur’an.
Sebelum sampai kepada pembahasan yang inti,terlebih dahulu harus di pahami tentang;definisi Al-Qur’an:Tahapan Turunnya Al-Qur’an;dan cara Nabi Muhammad menerima Al-Qur’an setelah itu akan dibahas tentang hikmah memperingati Nuzulul Qur’an serta peranan Al-Qur’an dalam Pembangunan.




B.Definisi Al-Qur’an
Berbicara tentang definisi atau pengartian Al-Qur’an dapat dilihat dari  dua segi:
a.      Lughah
Al-Qur’an menurut bahasa(etimologi)adalah kata benda abstrak(masdar) dari kata kerja qoroa yang berarti”Dia telah membaca”.Dari penjelasan itu maka Al-Qur’an berarti”Bacaan” atau “ sesuatuyang dibaca dengan berulang-ulang”
b.      Istilah
Muhammad ‘Ali ash-Shabuni dalam bukunya “At-Tibyan fi”Ulumul Qur’an”memberikan definisi terhadap Al-Qur’an sebagai berikut: Al-Qur’an adalah kalam Allah yang tidak ada tandingnya;diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi dan Rosul dengan perantaraan malaikat Jibril dan di tulis dalam mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir serta membaca dan mempelajarinya merupakan suatu ibadah yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas.
C.Tahapan turunnya Al-Qur’an
Miftah Farid dkk dalam bukunya “Al-Qur’an Sebagai Sumber Hukum Islam Yang Pertama” mengatakan,”Al-Qur’an diturunkan Allah SWT melalui tiga tahapan yakni sebagai berikut:
a.       Tahap pertama,Al-Qur’an diturunkan ke Lauhul Mahfuzh
Pada tahap ini,Al-Qur’an diturunkan dengan cara dan pada waktu yang tidak diketahui kecuali oleh Allah sendiri dan oleh siapa yang mendapatkan ijin-Nya untuk mengetahui beberapa perkara yang gaib.
b.      Tahap kedua,Al-Qur’an diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baetul Izzah (langit dunia) pada malam Lailatul Qoodar di bulan Ramadhan.Hal ini berdasarkan firman Allah dalam surat Ad-Dukhan ayat 7: Artinya:Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkati.
c.       Tahap ketiga,Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur’an diturunkan pada tahap pertama dan kedua secara sekaligus,adapun pada tahap ketiga ini,diturunkan secara berangsur-angsur,selama 23 tahun.sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Isra ayat 106: Artinya:Dan Al-Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacanya perlahan –lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.

Wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad adalah beberapa ayat yang terdapat dalam surat AL-Alaq pada tanggal 17 Ramadhan di Guha Hiro.Adapun wahyu terakhir yang diterima oleh Nabi Muhammad adalah surat Al-Baqoroh ayat 281.

D. Cara Nabi Muhammadbmenerima wahyu Al-Quran.

Nabi Muhammad SAW menerima wahyu Al-Qur’an ini melalui dua cara ,yakni:
a.Secara Langsung
Penurunan Al-Qura’an secara langsuk dilaksanakan Allah lewat dua metode yakni pertama berupa bisikan dan kedua berupa kalam Ilahi dibalik tabir.
b.Secara tidak langsung.
Maksudnya bahwa Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad lewat perantara malaikat Jibril dengan memakai dua cara yakni:pertama:Jibril datang membawa wahyu seperti gemerincing lonceng dengan bunyi yang amat keras,kedua Jibril datang membawa wahyu dengan memperlihatkan dirinya sebagai seorang laki-laki.

E.Hikmah Memperingati Nuzulul Qur’an

Adapun hikmah yang dapat di petik oleh kaum Muslimin dari setiap peringatan
Nuzulul Qur’an diantaranya dapat di simak dalam analisir di bawah ini :

            1.Dengan memperingati nuzulul Qur’an tingkatkan keimanan bahwa seluruh ayat dan makna Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammas SAW sebagai bukti nyata atas kenabian dan kerasulannya.

            2.Dengan memperingati Nuzulul Qur’an tingkatkan minat membacanya serta jadikanlah Al-Qur’an sebagai salah satu sumber bacaan yang pertama dan utama.Seiring dengan itu Nabi Muhammad bersabda: Artinya:Barang siapa membaca satu hurup dari kitabulloh maka ia akan mendapat satu kebaikan,dan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan.
Salah satu dampak positip bagi kesehatan jiwa,dengan membaca Al-Qur’an adalah dapat menjernihkan pikiran yang semrawut serta dapat menenangkan pikiran pikiran yang gelisah.Seiring dengan firman Allah dalam surat Yunus ayat 57:Artinya:”Wahai manusia sungguh telah datang kepadamu pengajaran dari Tuhan-Mu dan menyembuhkan apa yang dalam dada(hati)lagi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

            3.Dengan memperingati Nuzulul Qur’an tingkatkan pemahaman,penghayatan serta pengkajian secara sungguh-sungguh terhadap kandungan Al-Qur’an.Sebab salah satu tujuan Al-Qur’an diturunkan adalah sebagai sumber hidayah dan petunjuk bagi manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Jatsiyah ayat 20:Artinya”Al-Qur’an adalah pedoman bagi manusia,petunjuk dan rahmat bagi kaum yang berfikir”.
Bagi muslim ynag telah paham terhadap kandungan Al-Qur’an akan dibukakan pintu rahmat Allah,sehingga ia dapat hidayah.
            Sebagai mana Allah firmankan dalam surat Al-A’araf ayat 204:Artinya:”Dan apabila dibacakan Al-Qur’an,maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”.
Bertitik tolak dari pernyataan tersebut maka bagi yang rajin membaca;mendengarkan bacaannya;mentadaburi isinya dan mentafakuri kandungannya dengan penuh kesungguhan ikhlas untuk beribadah ke hadirat-Nya,maka Allah akan memelihara imannya sehingga terjaga hati dan jiwanya dari kecenderungan kepada kekafiran di dalam segala bentuknya.

            4.Dengan memperingati Nuzulul Qur’an,kita wujudkan;praktekkan ajaran-ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,sebab yang termasuk di dalam Al-Qur’an bukanlah sekedar ilmu dan pengetahuan,melainkan  nilai-nilai tentang hidup  dan kehidupan yang menuntut kepada pengamalannya.Sudah tentu untuk merealisasikan ajaran Al-Quran ini banyak hambatan dan tantangannya,maka kesabaran merupakan salah satu kunci untuk dapat melaksanakannya,sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Al-Insan ayat 24 :Artinya:”Bersabarlah engkau didalam menjalankan hukum dari Tuhanmu dan janganlah engkau mengikuti orang berdosa dan yang kufur”.

            5.Dengan memperingati Nuzulul Qur’an,tingkatkan dakwa Al-Qur’an yakni menyeru umat,baik laki-laki maupun perempuan di dalam pelbagai situasi dan keadaan supaya mereka mengenal dan mahir membaca Al-Qur’an,mengerti dan memahami nilai yang dikandungnya,dan membuahkan nilai-nilai tadi dalam amal perbuatan.Dakwah ini merupakan tugas suci yang merupakan refleksi dari rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama manusia sekaligus sebagai bukti nyata dari keimanan sejati seseorang,sebagaimana Allah berfirman:Artinya: “Kamu sekalian adalah sebaik-baiknya umat yang dilahirkan diantara manusia,kamu mengajak kepada kebaikan,mencegah dari kemungkaran”. (Ali Imran:110)

            F.Peranan Al-Qur’an dalam Pembangunan

            Al-Quran sebagai sumber hukum islam yang pertama dan utama telah meletakkan prissip-prinsip dan pokok-pokok ajaran dalam segala bidang hidup dan kehidupan manusia diantaranya dapat disimak dalam analisir di bawah ini:
1.      Al-Quran mendorong manusia untuk senantiasa memlihara,menjaga dan memanfaatkan serta memakmurkan alam sehingga dapat di rasakan manfaatnya oleh manusia. Seiring dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 30 :Artinya,”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,”Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.
2.      Al-Qur’an mengandung ajaran yang seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat sebab dunia ini sebagai jembatan ke akhirat dan prestasi di dunia ini menentukan harkat dan martabat seseorang nanti di akhirat.Sebagaimana Alloh berfirman dalam surat Al-Qoshosh ayat 77 sebagai berikut:Artinya:”Dan carilah apa-apa yang telah di anugerahkan Allah kepadamu(kebahagiaan) Negeri Akhirat,dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari duniawi”
3.      Al-Qur’an mendorong umat manusia untuk senantiasa hidup dinamis,optimis,kritis dan kreatif dalam merekayasa masa depan yang lebih cerah dan lebih baik.Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Ar-Ra’ad ayat 16:Artinya”Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri “.
Dan beberapa contoh prinsip-prinsip dan pokok-pokok ajaran Al-Quran yang tersebut di atas,maka sudah nampak jelas bahwa salah satu peranan Al-Quran terhadap pembangunan adalah sebagai berikut:
1.      Al-Quran menjadi sumber motivasi dan inspirasi agar umat Islam Indonesia ikut serta bahkan menjadi promotor dalam melaksanakan pembangunan,baik pembangunan materiil maupun sepirituil.
2.      Al-Quran menjadi pembimbing,pembina umat manusia sebagai subyek sekaligus sebagai obyek  dalam pembangunan,sehingga pelaksanaan pembangunan ini mendapat rahmat serta perlindungan dari Allah SWT.
3.      Al-Qur’an dapat menjadi salah satu  nara sumber pokok untuk meningkatkan kualitas manusia yang berakhlak mulia, baik kepada khalik maupun kepada sesama makhluk.
4.      Al-Qur’an menjadi filter untuk menjaring serta menyeleksi berbagai pengaruh dari luar yang tidak sesuai dengan watak kepribadian Bangsa Indonesia,sehingga Bangsa Indonesia selamat dari isme-isme yang akan merusak mental,serta isme-isme yang berdampak negatip terhadap kelangsungan pembangunan.
Bertitik tolak dari pernyataan tersebut di atas,betapa agungnya Alloh SWT yang telah menurunkan Al-Qur’an,maka dengan memperingati Nuzulul Qur’an dapat mengetuk hati kaum muslimin untuk senantiasa membacanya;mempelajari serta mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari sehingga tujuan pembangunan Nasional yakni:Mewujudkan masyarakat adil makmur di bawah perlindungan Allah SWT dapat terwujud dan dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.aamiin.......................
Manusia tempatnya hilaf dan lupa ,kesempurnaan hanya milik Alloh semata,mohon maaf jika ada salah huruf atau penulisan.terima kasih








Tidak ada komentar:

Posting Komentar